Jumat, 09 November 2012


BANGSA PEMENANG

1 Petrus 2 : 9  - “Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitahukan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib.”

Orang Kristen di Indonesia memiliki kewarganegaraan yang ganda, sebagai warga negara Indonesia dan juga sebagai warga negara Kerajaan Allah. Sebagaimana tertulis pada ayat di atas, kita – orang Kristen - yang sejak semula ditetapkan menjadi umat pilihan Allah dikatakan sebagai BANGSA YANG TERPILIH, BANGSA YANG KUDUS, UMAT KEPUNYAAN ALLAH SENDIRI.   

Sudah seharusnya sebagai umat kepunyaan Allah, kita mensyukuri anugerah-Nya dengan hidup sesuai tuntunan Raja kita yaitu Tuhan Allah melalui firman-Nya.

Namun yang terjadi saat ini, banyak sekali umat Tuhan yang hidup tidak sesuai dengan undang-undang yang berlaku di Kerajaan Allah, yaitu firman Tuhan yang ada dalam Alkitab itu.


            Rasul Paulus pada Galatia 5 : 1 mengingatkan umat Tuhan yang masih berperilaku seperti itu, “Supaya kita sungguh-sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita. Karena itu berdirilah teguh dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan.”

            Untuk memerdekakan umat yang dicintai-Nya, Tuhan Yesus harus mengucurkan darah-Nya yang kudus di kayu salib, di tengah hujatan dan cemoohan orang-orang yang membenci-Nya. Itu sungguh sebuah harga yang sangat mahal. Tetapi sedihnya yang dimerdekakan banyak yang justru ingin kembali diperbudak, diperhamba, dikenai kuk dibahunya.

Mengapa?

            Karena diperhamba oleh dosa memang (terlihat) begitu nikmat dan menyenangkan. Minum minuman keras (katanya) bisa membuat kita lupa rasanya bersedih, demikian juga menggunakan narkoba. Pergaulan bebas membuat kita bisa  melampiaskan hasrat dengan berganti-ganti pasangan, korupsi membuat kita bisa membeli  barang-barang yang tidak terjangkau harganya seperti kalau kita hanya mengandalkan gaji, merokok bisa membuat kita fokus saat bekerja, dll. 

Dalam Alkitab, contoh kehidupan umat Tuhan yang tidak sesuai dengan firman Tuhan terjadi di jemaat Korintus. (Hal itu dapat dibaca pada 1 Korintus 5 dan 6)

Itulah mengapa pada 1 Korintus 6 ayat 12, Rasul Paulus mengkritisi sikap jemaat Korintus yang karena merasa telah dimerdekakan, mereka kadang berpandangan boleh bertindak semaunya, termasuk diperbudak diri oleh nafsunya.

“Segala sesuatu halal bagiku, tetapi bukan semuanya berguna. Segala sesuatu halal bagiku tetapi aku tidak membiarkan diriku diperhamba oleh suatu apapun.”

Ayat ini memiliki makna bahwa kemerdekaan / kebebasan bukan berarti bahwa kita boleh melakukan segala sesuatu dengan sekehendak hati kita. Namun segala sesuatu yang dilakukan adalah harus sesuatu yang berguna.

Padanan dari 1 Korintus 6 : 12 adalah pada ayat 13-nya. Makanan adalah untuk perut, makanan dan nafsu sexual adalah hal yang kodrati, namun Allah membuat tubuh tidak semata-mata hanya untuk makanan dan napsu sexual. Menurut Rasul Paulus tubuh memiliki arti yang jauh lebih mulia daripada sekedar yang sifatnya jasmaniah saja. Karena tubuh memiliki keterkaitan dengan berbagai aspek kepribadian manusia secara utuh.

Baca 1 Korintus 3 ayat 16, ”Tidak tahukah kamu bahwa kamu bait  Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu?”   Baca juga 1 Korintus 6 : 15, “Tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah anggota Kristus? Akan kuambilkah anggota Kristus untuk menyerahkannya kepada percabulan? Sekali-kali tidak!”

Memang tidak pantas, orang Kristen yang tubuhnya menjadi kediaman Roh Kudus, Roh Allah, masih menggunakan tubuhnya untuk melakukan hal-hal yang tidak benar.  

Ada 3 hal utama yang ditekankan kepada jemaat Korintus oleh Rasul Paulus, dan diawali dengan kalimat “tidakkah kamu tahu?” :

Pertama, Rasul Paulus menegaskan kembali bahwa sebagai orang percaya yang telah mengikatkan dirinya kepada Tuhan, mereka sudah menjadi satu roh dengan Kristus (ay17).

Oleh karena itu tubuh harus dijaga dan digunakan semata-mata untuk memenuhi maksud yang dikehendaki Allah.

Kedua, Tubuh orang percaya adalah Bait Roh Kudus, sehingga setiap orang Kristen adalah tempat kediaman Roh Kudus yang notabene milik Allah.

Dalam konteks ini, orang Kristen pada hakekatnya adalah bukan orang yang merdeka atas tubuhnya, namun harus memakai tubuhnya semata-mata untuk kemuliaan Allah.

Karena dalam tubuh orang Kristen bersemayam  Roh Kudus maka, Rasul Paulus meminta jemaat Korintus untuk menjaga kekudusan tubuh mereka. Ay 18, Rasul Paulus memperingatkan dengan keras kepada jemaat di Korintus untuk “menjauhkan diri dari percabulan”, tidak hanya sekedar menahan diri namun dalam arti diminta untuk secara aktif mengindari.

Ketiga, Rasul Paulus menegaskan kembali, bahwa tubuh orang percaya adalah bait Roh Kudus yang berasal dari Allah.

Oleh karena itu orang percaya tidak sepenuhnya merdeka dalam arti yang “bebas semaunya” dalam memperlakukan tubuhnya, karena tidak hanya jiwa tapi tubuhpun menjadi bagian yang tidak terpisahkan untuk mewujudkan maksud dan tujuan-tujuan Allah, dimana sesudah mati, tubuh akan IA bangkitkan. Namun hendaknya tubuh yang telah dimerdekakan melalui tebusan karya penyelamatan Kristus, haruslah dipakai untuk memuliakan Allah.


Apa yang harus kita lakukan agar kita menjadi seorang pemenang, seorang yang tidak lagi diperbudak oleh dosa?

1)   Baca 1 Korintus 10 : 6 : JANGAN MENGINGINKAN HAL-HAL YANG JAHAT.

2)   Baca 1 Korintus 10 : 11 : KENALI FIRMAN AGAR TIDAK MASUK TIPU DAYA IBLIS.

3)   Baca 1 Korintus 10 : 12 : HATI-HATI UNTUK TIDAK SOMBONG.

4)   Baca 1 Korintus 10 : 13 : JANGAN TAKUT KARENA TUHAN PASTI AKAN MENOLONG.


Kita  sudah  ditebus,   harganya   yang   sangat mahal sudah dibayar lunas, Mari kita pertahankan kemerdekaan yang diberikan Tuhan itu dengan sungguh-sungguh.

Jangan lagi mau diperhamba!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

When there is a will, there is a way